
Keajaiban Sikap Pasrah
Kita seringkali mendengar istilah percaya pada diri sendiri, berjuang semaksimal mungkin dan lain sebagainya, penuh dengan pesan motivasi. Kita juga selalu disodori jargon tentang pentingnya ‘ngotot’ dalam setiap target atau goal, apapun itu.
Setiap kali kita menentukan sebuah target, biasanya kita awali dengan perencanaan yang matang. Tentu saja rencana disiapkan agar tiap langkah dan kegiatan menuju target tsb bisa dijalankan dengan tepat dan benar. Tapi terkadang kita lupa dan ini umum, rintangan dan hambatan tidak masuk dalam rencana. Jadi misalnya ketemu hambatan, seringkali kita bingung bagaimana menghadapinya.
Jadi seringkali kita begitu lelah atau bahkan putus asa saat dalam fase bingung dalam menghadapi masalah tsb. Kita ngotot menjalankan rencana awal, tapi kita juga begitu kepayahan berusaha mengatasi masalah yang hadir.
Lalu bagaimana caranya supaya rencana tetap bisa kita jalankan dan sekaligus masalah juga kita bereskan ?
Ijinkan saya share pengalaman pribadi ya teman-teman. Jadi ceritanya begini, saya pernah mendapat proyek aplikasi yang dikerjakan bersama satu orang kawan. Ditengah jalan, kawan saya tidak melanjutkan bagian tugasnya di poyek tsb, dengan beragam alasanlah. Nah saya yang ketiban tanggung jawab, harus bereskan pekerjaan kawan tsb.
Untuk merekrut satu orang pengganti lagi sudah sulit, harus mulai dari awal untuk proses brainstroming. Jadi suka tidak suka, saya yang handle pekerjaan tsb. Dari sinilah ‘persoalan’ dimulai.
Pekerjaan yang menjadi tanggung jawab saya saja sudah begitu menyita energi, ditambah beban pekerjaan ekstra, semakin membuat saya stress dan frustrasi. Client juga selalu memantau dan monitor secara ketat proses pekerjaan tsb.
Sampai saya pada titik puncak, dimana energi dan mental sudah demikian terkuras habis, saya berdo’a dan memasrahkan kondisi ini kepada Allah SWT. Do’a saya adalah, semoga ada keajaiban untuk menyelesaikan semua persoalan ini. Saya menyebutnya bukan proyek lagi, tapi sudah menjadi ‘persoalan’. Saya benar-benar pasrah, ibaratnya gak usah dibayar juga gak apa deh, yang penting ‘persoalan’ ini beres.
Kurang dari seminggu, tiba-tiba client nge-YM (yahoo messenger, jaman dulu banget ketauan nih hehe), kirim bukti transfer pelunasan pekerjaan dan info ke saya, proyek dihentikan karena unit bisnis perusahaan yang mengorder aplikasi tsb sudah tidak beroperasional.
Saya kaget banget, begitu cepatnya do’a saya terkabul ! Dan yang lebih ajaibnya lagi, saya dibayar lunas plus tambahan dari bayaran pengganti kerjaan kawan saya. Sebuah ending yang diluar nalar dan diluar rencana terbaik saya sekalipun.
Jadi dari pengalaman saya sendiri, ada beberapa pembelajaran yang didapat, jika kita mengalami masalah atau persoalan :
- Tetap komitmen dengan target dan rencana awal, tapi pisahkan antara melakukan pekerjaannya dengan beban pikiran dan perasaan yang mengganggu.
- Jangan merasa bahwa yang kita kerjakan sudah pasti berhasil sesuai target karena klaim kerja keras kita, ikhtiar sebaik mungkin, pasrahkan hasilnya.
- Berdo’a dan pasrahkan kepada Allah SWT, yakin dan berbaik sangka lah, rencana-Nya pastilah yang terbaik untuk kita.
- Keajaiban (kemudahan) pasti hadir jika kita benar-benar ‘mengadu’ kepada Allah SWT.
Demikian yang bisa saya share kali ini, dimana sikap pasrah jika direnungkan dan diterapkan secara benar, bisa menghadirkan keajaiban (kemudahan) dalam hidup kita, diluar keterbatasan nalar logika kita.
Semoga postingan ini bisa memberi manfaat dan inspirasi untuk teman-teman semua.